Dalam data yang dipaparkan Sri, pertumbuhan ekonomi China hanya mencapai 4,7 persen pada kuartal II 2024. Sementara itu, AS 3,1 persen, Korea Selatan 2,3 persen, dan Singapura 2,9 persen.
WAHANAMEDIA.COM –Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan tersebut masih cukup positif, meski secara realisasi laju pertumbuhannya melambat dibanding kuartal I 2024.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,05 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II tahun ini diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
“Perekonomian Indonesia tetap terjaga positif di tengah situasi ekonomi global yang masih stagnan dan lemah. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang mampu tumbuh di atas 5 persen di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi China dan AS,” kata Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya, @smindrawati, dikutip Rabu (7/8/2024).
Bendahara negara juga merinci pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang Indonesia yang masih di bawah level 5 persen.
Dalam data yang dipaparkan Sri, pertumbuhan ekonomi China hanya mencapai 4,7 persen pada kuartal II 2024. Sementara itu, AS 3,1 persen, Korea Selatan 2,3 persen, dan Singapura 2,9 persen.
Selanjutnya, Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi lebih besar dari Indonesia, yaitu mencapai 5,8 persen.
Meski demikian, Sri Mulyani juga menyoroti laporan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan ekonomi global pada 2024 hanya tumbuh 3,2 persen yoy.
“Alhamdulillah, ekonomi kita masih terjaga dengan baik didukung oleh investasi (tumbuh 4,43 persen yoy), pertumbuhan ekspor yang tinggi (tumbuh 8,28 persen yoy), dan konsumsi rumah tangga yang kuat (tumbuh 4,93 persen yoy) karena daya beli masyarakat tetap terjaga,” kata Sri Mulyani.
Menurutnya, kinerja pertumbuhan ekonomi yang tangguh berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat. Hal itu terlihat dari angka pengangguran Indonesia yang turun dari 5,45 persen pada 2023 menjadi 4,82 persen pada Februari 2024.
“Angka kemiskinan juga terus menurun dari 9,36 persen pada 2023 menjadi 9,03 persen pada Februari 2024. Penciptaan lapangan kerja pada 2024 juga meningkat dari 3,02 juta orang menjadi 3,55 juta orang,” papar Sri.
Sri menuturkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan tersebut terjadi di wilayah Maluku dan Papua.Pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 8,45 persen (yoy) yang didukung oleh kebijakan hilirisasi mineral.
Sri menuturkan, pihaknya akan terus mewaspadai berbagai risiko global ke depan dan memperkuat fundamental ekonomi.
“Melalui transformasi ekonomi, penguatan ketahanan pangan, pengembangan energi terbarukan, hilirisasi, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta perbaikan iklim investasi dan usaha,” tandasnya.(BJP)