Pusat Teknologi Pangan di Galilea Hancur Diterjang Roket Hizbullah

Pusat Teknologi Pangan di Galilea Hancur Diterjang Roket Hizbullah

Al Mayadeen melaporkan bahwa pusat teknologi pangan Israel terletak di Galilea yang diduduki, khususnya Kiryat Shmona.Visi ini dimulai pada tahun 2018.

WAHANAMEDIA.COM –Menurut media Israel Calcalist, beberapa perusahaan di sektor pangan dan pertanian khawatir terkena bom Hizbullah.

Mereka akhirnya memutuskan untuk pindah dari Israel utara. Hizbullah telah meluncurkan roket ke arah Galilea, yang merupakan pusat teknologi pangan Israel.

“Roket Hizbullah menghancurkan visi teknologi pangan di Galilea,” demikian bunyi judul laporan dari situs web Israel Calcalist.

Pusat teknologi pangan ini adalah salah satu visi Israel. Al Mayadeen melaporkan bahwa pusat teknologi pangan Israel terletak di Galilea yang diduduki, khususnya Kiryat Shmona.

Visi ini dimulai pada tahun 2018. Saat itu, otoritas Israel menginvestasikan 100 juta shekel di Galilea yang diduduki. Tujuannya adalah untuk membangun industri pangan dan pertanian.

Kemudian pada tahun 2023, Otoritas Inovasi Israel akan kembali memberikan enam juta dolar kepada perusahaan yang berlokasi hingga 10 km dari perbatasan utara.

Sebelum perang dimulai, Kiryat Shmona merupakan rumah bagi 90 perusahaan rintisan. Perusahaan ini menampung 500 pekerja.

Namun sekarang, semua perusahaan di daerah itu hancur. Puluhan perusahaan yang hancur kini dipindahkan ke wilayah Palestina yang diduduki di selatan.

Pengusaha dan pemilik proyek di Kiryat Shmona khawatir tentang masa depan daerah tersebut. Mereka mengatakan bahwa 30 persen penduduk Kiryat Shmona takut untuk kembali.

“Janji keamanan di masa depan juga tidak pasti. Tidak ada prospek keamanan yang jelas di sana, dengan ratusan roket dan rudal jatuh, dan dukungan yang kami terima sangat minim,” kata mereka kepada Calcalist.

Menurut mereka, tidak ada jaminan apa pun kapan mereka kembali ke Kiryar Shmona. “Keamanan sangat penting, dan tidak ada arahan yang jelas untuk itu,” imbuhnya.

Hizbullah telah bertukar tembakan hampir setiap hari dengan pasukan Israel untuk mendukung sekutunya Hamas sejak 7 Oktober 2023.

Di Lebanon, kekerasan lintas perbatasan sejak Oktober telah menewaskan 511 orang. Sebagian besar pejuang tetapi juga 104 lainnya adalah warga sipil. Kekerasan ini sebagian besar terjadi di daerah perbatasan.

editor

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pola Gacor Scatter Hitam
Pola Jitu Aldous
http://sriwijayapost.tesys.co.id/