Peran UMKM, Perekonomian Negara Capai 61 Persen

Peran UMKM, Perekonomian Negara Capai 61 Persen

Dengan kontribusi yang besar, jika sektor UMKM mengalami gangguan, maka pertumbuhan ekonomi negara bisa turut goyang. Oleh sebab itu, Ali menyebutkan dibutuhkan banyak dukungan dalam kemajuan berbagai usaha dalam negeri.

WAHANAMEDIA.COM –Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok UKM Kementerian Koordinator Perekonomian Ali menyebutkan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki kontribusi sebesar 61% pada perekonomian negara. Hal ini disampaikan Ali pada acara Indonesia Retail Summit 2024, di PIK, Jakarta Utara, Kemarin.

“UMKM kita pada hari ini telah berkontribusi pada perekonomian hampir 61%,” urainya dalam keterangan tertulis.

Dengan kontribusi yang besar, jika sektor UMKM mengalami gangguan, maka pertumbuhan ekonomi negara bisa turut goyang. Oleh sebab itu, Ali menyebutkan dibutuhkan banyak dukungan dalam kemajuan berbagai usaha dalam negeri.

“Sebetulnya kalau ini goyang ya usai sudah,” katanya.

Dari data BPS 2022, industri mikro dan kecil di Indonesia mencapai 4,33 juta usaha. Tentu saja katanya ini merupakan angka yang cukup besar.

“BPS pada 2022 menyebutkan bahwa industri mikro dan kecil Indonesia mencapai 4,33 juta usaha. Lima besar usaha industri mikro dan kecil ini bergerak di bidang makanan, barang kain, industri pakaian, textile, dan industri pengolahan lainnya,” ucapnya.

“Sektor-sektor ini yang harus kita dukung agar mereka tidak hanya menghasilkan ciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga memegang peranan penting dalam rantai pasok ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Ali turut menyebutkan pada 2023 neraca perdagangan nasional tengah mengalami penurunan sebesar 35%.

“Terlihat dalam tiga tahun terakhir, periode 2020 hingga 2023, neraca perdagangan kita ini berturut-turut mengalami surplus senilai US$ 54 juta pada 2022. Namun, untuk 2023 data menunjukkan ada penurunan sekitar 35% menjadi US$ 36 juta,” imbuhnya.

Adanya penyebab penurunan harus di cermati secara seksama dan dipahami, agar pertumbuhan neraca perdagangan Indonesia bisa kembali bertumbuh.

“Penurunan ini tentunya harus kita cermati bersama dan harus dipahami penyebabnya dan kita berikan solusi penyelesaiannya,” pungkasnya.(rls)

 

editor

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *