Efriza mengatakan, baha pemikiran Airlangga mundur ini diyakini juga disampaikan kepada Presiden Jokowi, sebab hari Jumatnya ada Pertemuan AH dan Presiden Jokowi.
WAHANAMEDIA.COM –Pengamat Politik Citra Institute dan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) Serang, Efriza menuturkan mundurnya Airlangga Hartarto atas kehendak pribadi tetapi didasari oleh tekanan dari dalam dan luar partai Golkar.
“Hak Pribadi Airlangga dalam memutuskan yang digunakannya dengan memilih mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Golkar,” ujar Efriza kepada Wahana Media dalam pesan singkatnya Senin (12/8/2024).
Diyakini kuat, imbuh Efriza, dugaan mundurnya Airlangga terkait dengan kondisi personal dirinya yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap keluarganya.
“Asumsi ini menguat, mencermati pernyataan elite Golkar, bahwa keputusan Airlangga mundur dirembukkan AH bersama dengan keluarga dan menjadi keputusan pribadi yang didukung oleh keluarganya,” paparnya.
Efriza mengatakan, baha pemikiran Airlangga mundur ini diyakini juga disampaikan kepada Presiden Jokowi, sebab hari Jumatnya ada Pertemuan AH dan Presiden Jokowi.
“Artinya proses mundurnya Airlangga tidak akan bisa tidak ditarik bahwa adanya melibatkan Istana. Diyakini Istana tidak sekadar tahu keputusan Airlangga mundur semata, tetapi juga memungkinkan ada lobby, sekaligus memungkinkan negosiasi,” imbuhnya.
Maupun lebih dari itu, lanjut Efriza, mengenai pembicaraan khusus terkait pilihannya mundur maupun dampaknya, atau permasalahnya, seperti kenapa ia harus mundur dan untuk kepentingan apa mundurnya.
“Ini yang diyakini mengitari kemunduran AH tak sekadar diketahui Presiden Jokowi tetapi memungkinkan lebih dari itu bahwa Presiden Jokowi diyakini turut berperan yang mana memungkinkan penguasa untuk memberikan perlindungan kepada AH misalnya. Maupun yang malah menegosiasikan masalah AH dan opsi pilihan mundur tersebut, memungkinkan mundurnya AH adalah strategi politik dari adanya beberapa kepentingan yang dinegosiasikan,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam pernyataannya kepada seluruh kader Golkar di tanah air, Airlangga menjelaskan keputusan.pengunduran dirinya dilakukan atas pertimbangan menjaga keutuhan Partai Golkar serta dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerimtahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Airlangga Hartarto menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar terhitung, Sabtu malam (10/8/2024).(BJP)