Deklarasi 12 Partai Politik? Pengamat: Bukti Demokrasi Sudah Dibajak

Deklarasi 12 Partai Politik? Pengamat: Bukti Demokrasi Sudah Dibajak

 

WAHANAMEDIA.COM –Deklarasi 12 Partai Politik untuk Ridwan Kamil-Suswono itu bukti demokrasi sudah dibajak oleh partai-partai politik.

Demokrasi sedang diatur-atur oleh partai politik, setelah calon independen pongrekun-kun wardhana kontroversi tetap dinyatakan lolos, demokrasi sesuai keinginan penguasa dilakukan dengan cara tidak bersih.

Potensi kecurangan dalam merekayasa demokrasi sudah terbukti dengan masalah pencatutan nama dan nik oleh pasangan calon independen Pongrekun-Kun Wardhana, sekarang diloloskan.

Efriza, Pengamat Politik Citra Institute dan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) Serang/Dok.Pribadi
Efriza, Pengamat Politik Citra Institute dan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) Serang/Dok.Pribadi

Pengamat Politik Citra Institute dan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) Serang, Efriza mengnalisa perihal deklarasi 12 Partai Politik itu sekaligus menunjukkan partai-partai politik itu sudah bersiasat jahat merusak iklim kompetisi yang sehat dalam demokrasi utamanya Pilkada DKI Jakarta.

“Mereka merebut kesempatan rakyat memilih banyak calon, mereka merekayasa suara rakyat menjadi suara partai politik,” ujar Efriza kepada Wahana Media dalam pesan singkatnya, Selasa (20/8/2024).

Efriza menilai, sudah waktunya semua yang merasa Demokrasi telah diciderai dan dihina dari persekongkolan jahat ini, memungkinkan terjadinya banyak suara golput.

“Setelah calon independen bermasalah tetap lolos, sedangkan partai-partai politik ramai-ramai memilih pasangan calon Ridwan Kamil-Suswobo dengan menyingkiirkan Anies dan PDIP dalam arena kompetisi,” urainya.

friza mengungkpkan, bahwa motivasi partai-partai politik dengan membuang PDIP hanya demi kepentingan politik penguasa baik Jokowi dan Prabowo adalah bentuk awal pengkhianatan legitimasi suara rakyat yang dilakukan oleh partai-partai politik secara sadar dan parahnya dengan bangga pula.

“Amat disayangkan kiprah itu disetujui oleh Ridwan Kamil, padahal ia sosok politisi Golkar yang bisa dimajukan pada Pilpres 2029 ini. Ini adalah catatan kelam, demokrasi dibajak oleh partai politik, kedaulatan partai untuk penguasa politik yang dihadirkan bukan kedaulatan rakyat untuk legitimasi kepemimpinan,” pungkasnya.(BJP)

editor

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pola Gacor Scatter Hitam
Pola Jitu Aldous
http://sriwijayapost.tesys.co.id/