Sri Mulyani menyadari tren penurunan lifting migas alias produk minyak bumi dan gas yang telah terjadi sejak tahun lalu, tahun ini, dan sedikit menguat pada tahun depan. Sri Mulyani menyampaikan tahun depan target lifting minyak bumi sebesar 600.000 barel per hari (bph).
WAHANAMEDIA.COM –Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati Sri Mulyani berupaya meningkatkan lifting dengan pemberian insentif fiskal, antara lain melalui skema bagi hasil dan rezim perpajakan hulu migas, yakni revisi Peraturan Pemerintah No. 27/2017 terkait cost recovery dan revisi PP No. 53/2017 terkait gross split.
Sri Mulyani menyadari tren penurunan lifting migas alias produk minyak bumi dan gas yang telah terjadi sejak tahun lalu, tahun ini, dan sedikit menguat pada tahun depan. Sri Mulyani menyampaikan tahun depan target lifting minyak bumi sebesar 600.000 barel per hari (bph).
Lebih tinggi dari outlook 2024 yang sejumlah 592.000 barel per hari, namun lebih rendah dari target awal 2024 yang sebanyak 635.000 barel per hari. “Lifting minyak kita di 600.000 barel per hari dan lifting gas 1.005 ribu barel per hari equal minyak,” ungkapnya dalam konferensi pers kemarin.
Pada tahun sebelumnya atau 2023, pemerintahan merencanakan lifting minyak dan gas masing-masing sebesar 660.000 bph dan 1.100 ribu barel setara minyak per hari (rbsmph).
Realisasinya, lifting migas tidak sesuai ekspektasi yang masing-masing sebesar 605.500 bph dan 960.400 rbsmph.(*)