Beragam Gere, Musik Etnik Indonesia Akar Kekayaan Bangsa

Beragam Gere, Musik Etnik Indonesia Akar Kekayaan Bangsa

Sumatera Utara mencerminkan peradaban nusantara yang beranekaragam namun tetap memiliki rasa integritas dan kebersamaaan. Ada delapan etnis yang ada di Sumatera Utara antara lain Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Pakpak Dairi, Batak Angkola, Mandailing, Nias, dan Melayu Pesisir. Etnis yang paling besar adalah Batak, Melayu , dan Nias. Etnis pendatang dari nusantara adalah Minangkabau, Aceh, dan Jawa.

WAHANAMEDIA.COM –Musik etnik Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai kekayaan budaya Indonesia. Selain jumlahnya yang sangat banyak, budaya tradisi ini telah mengharumkan nama Indonesia ke pentas dunia.

Seiring dengan maju dan berkembangnya dunia tehnologi dan informasi membuat banyak perubahan drastis di sana sini. Terutama sekali bagi generasi muda saat ini sudah mulai ada pergeseran gaya hidup dan tingkah laku yang lebih menyukai bahkan tergila-gila dengan trend dunia Barat.

Salah satunya menyukai musik barat sehingga lambat laun sudah tidak mau mengenal bahkan mempelajari musik tradisi sendiri khususnya musik tradisi yang ada di delapan etnis Sumatera Utara.Musik tradisi Indonesia khususnya yang ada di Sumatera Utara memiliki peminat yang sangat besar di Luar Negeri.

Turis mancanegara bahkan sangat mengagumi dan sangat antusias mempelajari musik tradisi Indonesia.

Sumatera Utara mencerminkan peradaban nusantara yang beranekaragam namun tetap memiliki rasa integritas dan kebersamaaan. Ada delapan etnis yang ada di Sumatera Utara antara lain Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Pakpak Dairi, Batak Angkola, Mandailing, Nias, dan Melayu Pesisir. Etnis yang paling besar adalah Batak, Melayu , dan Nias. Etnis pendatang dari nusantara adalah Minangkabau, Aceh, dan Jawa.

Ilustrasi Musik Etnik Sumatra Utara/Ist
Alat Musik Tradisional Sumatera Utara

Etnis pendatang dari luar negeri adalah China, Tamil, Benggali, dan Eropa. Berikut ini akan dibahas satu persatu mengenai kesenian dari delapan etnis tersebut.

1.Kesenian Batak Karo
Masyarakat Karo juga memberikan perhatian kepada kesenian missalnya dalam bentuk kerajinan Gundala-gundala berupa topeng yang menyerupai manusia juga alat musik tradisi Karo yang tetap lestari sampai sekarang.

2.Kesenian Pak-pak Dairi.
Pak-pak Dairi adalah sebuah daerah yang dihuni oleh suku pak-pak dairi dan Dairi. Bahasa mereka adalah sama tetapi orang Dairi tidak mau disebut Pak-pak karena berarti terkebelakang. Sebaliknya orang Pak-pak tidak mau disebut Dairi yang berarti asal-usulnya dari daerah Toba.

3.Kesenian Simalungun
Menurut J. Damanik dalam bukunya yang berjudul “jalannya hukum adat simalungun “ bahwa istilah simalungun berasal dari pokok kata lungun yang artinya sunyi/sepi. Ditambah awalan kata ma menjadi malungun yang berarti suatu keadaan yang sunyi. Kemudian ditambah lagi awalan kata si yaitu sebutan untuk menamakan suatu tempat. Jadi simalungun berarti suatu areal tanah yang sunyi dan belum dikenal orang.

4.Kesenian Batak Toba
Sebagai satu kesatuan etnik, orang-orang batak toba mendiami suatu daerah kebudayaan yang disebut batak toba. Mereka disebut orang toba. Pada saat ini wilayah kebudayaan etnik batak toba termasuk kabupaten Tapanuli Utara, kabupaten Toba Samosir, kabupaten Humbahas, dan kabupaten Samosir (yang mengitari danau toba).

5.6 Kesenian Mandailing-Angkola
Wilayah budaya Mandailing–Angkola pada saat ini berada disebagian besar Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal. Etnik Mandailing-Angkola menganut garis keturunan Patrilineal yang mempunyai system kekerabatan daliana tolu (tiga tumpuan).

7.Kesenian Pesisir
Budaya etnik Pesisir Barat Sumatera Utara dengan etnik Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara memiliki persamaan seperti bahasa, adat istiadat, tekhnologi , kesenian dan lainnya. Ronggeng Melayu Sumatera Utara sendiri secara fungsional dan struktural mempunyai persamaan dengan seni gamat dan tari kaparinyo yang terdapat di kebudayaan masyarakat Pesisir Barat Sumatera Utara.

8.Kesenian Nias
Masyarakat Nias memiliki kepercayaan suku yang disebut Sanomba Adu. Sanomba berarti menyembah dan adu berarti patung ukiran yang terbuat dari kayu/batu sebagai media tempat roh bersemayam. Salah satu jenis kesenian masyarakat Nias adalah seni musik. Alat-alat music Nias antara lain :Gonda, alat musik membranophone yang dipukul menggunakan rotan yang disebut famo gonda yang dipakai pada pesta pernikahan juga untuk mengiringi tarian/lagu.

Dari delapan etnis kesenian yang ada di Sumatera Utara terlihat jelas masing-masing etnis memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Masing-masing etnis memiliki musik tradisi yang berbeda-beda,alat musik yang berbeda-beda,pakaian tradisi yang berbeda-beda, Bahasa yang berbeda-beda, juga masih banyak lagi letak perbedaannya. Hal inilah yang turut memperkaya khasanah kesenian yang ada di Indonesia.

editor

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *