Menjadi salah satu negara yang berada di wilayah rawan gempa bumi, Indonesia terus mempersiapkan upaya penanganan dan antisipasi jika satu waktu terjadi. Mengingat, wilayah Indonesia berada disebut sebagai Zona Gempa Pasifik alias sekitar Samudra Pasifik menjadi wilayah yang rawan terjadinya gempa.
WAHANAMEDIA.COM –Teknologi canggih telah memainkan peran penting dalam upaya mitigasi gempa bumi, membantu mencegah kerugian yang lebih besar serta melindungi kehidupan dan infrastruktur manusia dari dampak yang merusak.
Dalam menghadapi ancaman gempa, kemajuan teknologi memberikan solusi yang lebih efektif dalam meminimalkan risiko dan mempersiapkan respons yang lebih cepat.
Menjadi salah satu negara yang berada di wilayah rawan gempa bumi, Indonesia terus mempersiapkan upaya penanganan dan antisipasi jika satu waktu terjadi. Mengingat, wilayah Indonesia berada disebut sebagai Zona Gempa Pasifik alias sekitar Samudra Pasifik menjadi wilayah yang rawan terjadinya gempa.
Di mana, salah satu penyebabnya adalah sejumlah lempeng tektonik yang bertabrakan pada wilayah tersebut.
Ditambah dengan posisi di sekitaran Lempeng Indo-Australia yang pergerakannya menuju utara mampu meningkatkan risiko gempa bumi. Untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia bisa memanfaatkan sejumlah teknologi antisipasi gempa bumi.
Walaupun gempa bumi yang terjadi tidak mungkin bisa dihindari, penerapan teknologi ini mampu membantu aksi penyelamatan sehingga korban jiwa bisa diminimalisir sekecil mungkin.
Selain itu, risiko terjadinya kerusakan berlebih juga bisa dihindari dengan memanfaatkan sejumlah teknologi. Lalu, seperti apa teknologi antisipasi gempa bumi yang dimaksud? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Teknologi untuk Pemantauan Kondisi Tanah
Pemantauan kondisi tanah menggunakan teknologi antisipasi gempa bumi menjadi salah satu cara. Di mana, teknologi ini digunakan dalam memantau kondisi tanah di sejumlah daerah terdampak gempa bumi maupun memprediksi potensi adanya longsor hingga kerusakan tanah.
Selain itu, teknologi ini memungkinkan petugas penyelamat untuk bisa mempersiapkan diri secara baik hingga mengambil sejumlah langkah antisipasi dalam menghadapi situasi kritis.
Di mana, teknologi ini membutuhkan sejumlah alat-alat seperti seismometer, geodimeter, hingga piezometer. Penggunaan sejumlah alat ini dengan cara memasangnya ke tanah untuk bisa memantau kecepatan getaran tanah, suhu, maupun tekanan tanah.
Penerapan Sistem Early Warning
Teknologi antisipasi gempa bumi yang pertama adalah sistem early warning. Di mana, sistem ini mampu memberikan peringatan lebih dini ke setiap masyarakat saat terjadinya gempa bumi. Sistem yang dimaksud menggunakan sejumlah sensor dengan tersebar di setiap wilayah rawan gempa bumi untuk bisa mendeteksi adanya getaran tanah segera, setelah terjadinya gempa bumi.
Dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang didapat dari sensor-sensor tersebut, maka sistem ini kemudian bisa mengirimkan peringatan bagi masyarakat melalui pesan teks, panggilan telepon, maupun aplikasi di smartphone. Hal ini tentu menjadi tanda penting bagi masyarakat untuk segera mengambil langkah-langkah mitigasi tepat dalam mengurangi risiko kerusakan hingga korban jiwa.
Teknologi Pemetaan Daerah
Proses evakuasi korban gempa bumi terkadang berada di wilayah yang tingkat mobilitasnya kurang memadai sehingga sulit untuk melakukannya. Dengan memanfaatkan teknologi pemetaan daerah terdampak gempa bumi, tim penyelamat bisa dengan mudah melakukan proses evakuasi. Di mana, teknologi yang dimaksud adalah penggunaan drone untuk mengambil gambar maupun video di udara pada daerah dengan kondisi yang tidak memungkinkan diakses.
Hal ini meliputi pengiriman bantuan ke daerah terdampak bencana, mencari korban yang sulit dijangkau, hingga mengirim informasi ke pihak berwenang. Teknologi pemetaan lainnya seperti GPS bisa digunakan dalam membantu tim penyelamat menemukan jalur lebih cepat menuju daerah terdampak gempa bumi.
Pemanfaatan Teknologi Inframerah
Lanjut ke teknologi antisipasi gempa bumi berikutnya yaitu inframerah yang menggunakan sinar inframerah dalam mendeteksi panas maupun perbedaan suhu di sekitar objek. Di mana, teknologi ini banyak digunakan dalam beragam aplikasi seperti thermal imaging untuk mendeteksi panas tubuh manusia yang ada di reruntuhan bangunan.
Thermal imaging memungkinkan setiap tim penyelamat untuk mendeteksi keberadaan manusia dan menentukan prioritas penyelamatan korban bencana. Oleh karena itu, teknologi ini memungkinkan proses pencarian maupun penyelamatan bisa dilakukan secara lebih cepat dan efisien.
Robot Penyelamat
Teknologi antisipasi gempa bumi yang terakhir untuk dimanfaatkan adalah robot penyelamat. Di mana, robot penyelamat ini bisa beroperasi dalam ruangan maupun di bawah tanah untuk membantu proses pencarian serta penyelamatan di daerah terdampak gempa bumi. Cara kerjanya dengan masuk ke dalam ruangan maupun terowongan rusak karena gempa bumi untuk mencari korban terjebak di dalamnya.
Selain itu, robot penyelamat ini dilengkapi berbagai peralatan seperti kamera, lampu, hingga tangan mekanik yang bisa digunakan untuk memindahkan reruntuhan maupun mengangkat korban terjebak. Ditambah robot penyelamat bisa digunakan untuk mengirim bantuan maupun obat-obatan ke korban terjebak dalam bangunan runtuh.
Tidak heran, jika teknologi dalam hal positif mampu memberikan peranan penting bagi aktivitas kehidupan, salah satunya antisipasi gempa bumi yang terjadi di sejumlah wilayah secara lebih cepat dan efisien. Sama halnya dengan kehadiran produk teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas sehari-hari lebih cepat dan efisien, salah satunya adalah pekerjaan.
Berbagai sumber