Singapura kembali menjadi pusat perhatian dunia hiburan melalui penyelenggaraan All That Matters (ATM) 2025, konferensi lintas industri yang tahun ini menandai ulang tahun ke-20. Dengan mengusung tema “Back to the Future”, acara ini mengajak para pelaku industri musik, olahraga, game, dan pemasaran untuk meninjau kembali fondasi hiburan Asia sekaligus menatap masa depan yang digerakkan oleh teknologi. Diselenggarakan pada 26 September – 1 Oktober 2025 di Hilton Singapore Orchard, ATM 2025 menghadirkan lebih dari 70 merek global dan ratusan profesional dari berbagai sektor kreatif. Berlangsung bersamaan dengan Singapore F1 Week, konferensi ini semakin memperkuat posisi Singapura sebagai pusat kreativitas dan hiburan terbesar di Asia.
Sejak awal, All That Matters dikenal sebagai konferensi yang mempertemukan berbagai ekosistem hiburan dan kreatif di satu panggung kolaboratif. Tahun ini, ATM 2025 menghadirkan enam segmen utama yang membahas tren dan tantangan terbaru di dunia industri kreatif. Music Matters mengulas transformasi industri musik di era AI, Web3, dan platform streaming, termasuk strategi manajemen artis dan tur global. Sports Matters berfokus pada perkembangan teknologi olahraga, pengalaman penggemar, serta kemajuan olahraga wanita. Gaming Matters mengeksplorasi ekosistem metaverse, keamanan merek, dan ekonomi play-to-earn yang terus berkembang. Sementara itu, Marketing Matters menyoroti pemasaran berbasis nilai (purpose-driven marketing), keberlanjutan, dan kreativitas brand di era digital. Tidak ketinggalan, Content Matters menggali model bisnis baru dalam ekonomi kreator, monetisasi konten, dan perlindungan hak cipta. Terakhir, Web3 & AI Matters membedah peran blockchain dan kecerdasan buatan dalam penciptaan konten, pendanaan kreator, serta inovasi hiburan masa depan. Melalui kombinasi berbagai sesi diskusi dan networking, konferensi ini menjadi wadah kolaborasi dan inspirasi bagi pelaku industri kreatif Asia untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi yang semakin pesat.
Selain sesi konferensi, ATM 2025 juga menghadirkan Music Matters Live, festival musik gratis yang digelar pada 26–28 September di Clarke Quay. Lebih dari 40 band dari 18 negara tampil memeriahkan acara ini, menjadikannya salah satu festival musik internasional paling dinantikan di kawasan Asia Tenggara. Festival ini menjadi ruang bagi musisi independen untuk menampilkan karya mereka di hadapan penonton global dan pelaku industri, sekaligus memperkuat reputasi Singapura sebagai hub musik Asia.
Sorotan lain dari All That Matters 2025 adalah peluncuran Official Singapore Chart (sebelumnya RIAS Chart) dan Official Southeast Asia Chart oleh IFPI. Acara ini juga menjadi momentum penghargaan bagi musisi lokal seperti Regina Song, Benjamin Kheng, ALYPH, dan Stefanie Sun, yang diakui sebagai artis dengan lagu terlaris sepanjang 2024–2025. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memberikan visibilitas dan standar baru bagi industri musik regional di Asia Tenggara.
Tahun ini, tim Wahana Media Entertainment turut hadir dalam konferensi All That Matters Singapore 2025 sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung perkembangan industri kreatif di Asia. Kehadiran tim Wahana Media menjadi langkah strategis untuk memperluas jejaring, menggali insight global, dan memahami lebih dalam peran AI, Web3, serta ekonomi kreator dalam membentuk masa depan hiburan. Melalui partisipasi ini, Wahana Media Entertainment menegaskan visinya untuk terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan memperkuat posisinya sebagai creative and entertainment company yang siap bersaing di tingkat internasional.
Dengan tema Back to the Future, All That Matters 2025 menegaskan pentingnya kolaborasi lintas industri dalam menghadapi era digital. Dari sesi panel, festival musik, hingga forum networking, konferensi ini menciptakan ruang bagi ide-ide baru untuk membentuk arah masa depan hiburan Asia. Sebagai forum global yang mempertemukan kreator, brand, dan inovator, All That Matters Singapore 2025 menjadi bukti bahwa masa depan hiburan bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang kreativitas manusia, nilai budaya, dan semangat kolaborasi yang menyatukan industri di seluruh Asia.
